Selasa, 24 Juli 2012

:)

 Udah lumayan lama gak baca novel tuh. Terus kemaren akhirnya baca novel yang yang beli beberapa bulan yang lalu dan baru sempet dibaca kemaren. Kemaren baca novel Tere Liye yang judulnya “Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin”. Judulnya menarik hati banget buat dibaca gak sih? Isinya juga gak kalah okenya sama judulnya. Ada part yang paling favorite nih cekidot :D
“Ibu… kami datang hari ini. Berempat.”
“Delapan tahun Ibu sudah pergi. Dan ternyata Ibu tak sekalipun datang untuk menjenguk kami. Itu berarti ada banyak sekali yang Ibu siapkan disana, bukan seperti menyiapkan sarapan di kala pagi.”
Tetapi tak peduli seberapa lama lagi Ibu akan menyiapkan banyak hal disana, ada satu hal yang akan kami kenang selalu dari semua ini.”
“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.”
“Dede dulu tak mengerti apa maksudnya. Kalimat itu bahkan terdengar amat menyebalkan. Dede bahkan mengibaskan tangan orang yang mengatakannya. Ibu… Dede hanya berpikir Ibu pergi karena tak sayang lagi pada Dede. Yang bandel, selalu malas disuruh, hanya main melulu. Dede tahu Ibu dulu selalu sayang Kak Tania. Jadi tak mungkin Ibu pergi karena Kak Tania.”
“Dede ternyata keliru…. Ibu pergi bukan karena tak sayang lagi pada Dede. Ibu pergi untuk mengajarkan sesuatu….”
“Bahwa hidup harus menerima… penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti… pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami… pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan.”
“Kami kecil sekali saat Ibu pergi. Gemetar menatap gelapnya masa depan. Takut bercermin pada masa lalu yang getir.”
“Ibu benar…. Tak ada yang perlu disesali. Tak ada yang perlu ditakuti. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah kemana. Dan kami akan mengerti, kami akan memahami…. dan kami akan menerima.
-Dede kepada Ibu pada saat 8 tahun meninggalnya Ibu. -Pukul 21.06: Pulang!
Itu adalah part yang paling aku suka pake banget. Gak tau kenapa bikin hati bergetar aja gitu dan air mata pun ikut turun hehehe Ini novel oke banget loh buat dibaca sembari ngebuburit :) Eh btw, Selamat ramadhan yaaaaa. Mohon maaf lahir batin :) Semoga lancar shaumnya sampe hari kemenangan nanti tiba. Amin YaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar